Tidak perlu pintar di sekolah, tapi mampu pelajari hal baru secara cepat

Sejumlah lembaga konsultan terkemuka beberapa tahun yang lalu telah memprediksikan, berbagai  pekerjaan manusia akan digantikan dengan perangkat lunak atau robot. Keberadaan sumberdaya manusia dalam sebuah industri hanya digunakan  sebagai penyelia, supervisor kinerja mesin-mesin otomatis dan robot. Tidak dapat ditolak kehadiran  mesin-mesin otomatis dan robot ini  sekalipun berdampak pada berkurangnya tenaga kerja manusia dalam sebuah rantai produksi industri.

Di sisi lain,  tidak dapat dipungkiri apa yang dihasilkan dunia pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia industri.  Akhirnya banyak pengangguran. Apalagi di era disruption sekarang ini, akan banyak pekerjaan yang akan hilang. Kemajuan teknologi membuat berbagai pekerjaan terdisrupsi. Teknologi telah mengubah cara hidup dan peradaban.

Bagaimana mengarahkan pendidikan anak sekarang ini, agar dapat menjadi sumber daya manusia yang handal di masa depan.  Inilah pertanyaan banyak orang orang tua dewasa ini dalam mengarahkan anaknya untuk mengambil jurusan di universitas. Negara ini pasti membutuhkan  kecerdasan dari generasi milenial ini.

“ Jurusan apa  sekarang yang bagus di ambil di universitas ?  Jurusan apa yang  bisa membekali anak dengan kemampuan siap kerja “?, tanya pak Latif ke isterinya yang sehari-sehari berada di kampus, mengajar.

Putra sulung Pak Latif  baru tamat SMA dan  mau melanjutkan studi ke universitas. Bapak – ibu ini  sedang kebingungan mengarahkan anaknya mau ambil jurusan studi di universitas, agar setelah tamat mendapat pekerjaan. Dia khawatir nanti setelah tamat anaknya tidak dapat pekerjaan dan merasa mahsalju (mahasiswa salah jurusan).

Mari kita coba buka percakapan dan diskusi. Mudah-mudahan ada manfaatnya.

Kini kita  tidak bisa lagi berpikir dalam paradigma lama, zaman James Watt. Sekarang sudah tahap industri 4.0. Sudah tiga generasi James Watt tertinggal. Sekarang Jurusan apa saja yang di ambil tidak soal. Insinyur pertanian bisa kerja di Bank. Seorang dokter bisa sebagai telecom engineer.  Sekarang sedang terjadi disruption di berbagai bidang kehidupan.  Apa yang dihasilkan dunia pendidikan tidak sesuai dengan kebutuhan dunia industri.  Di jurusan studi manapun anak belajar tidak ada yang bisa membekalinya   dengan kemampuan siap kerja. Kalaupun  diterima, terlebih dahulu pasti ditrainning, agar bisa melakukan perkerjaan.

Sehubungan dengan itu, yang penting dipelajari di sekolah sistim dan disain berpikir. Perlu kemampuan mempelajari hal-hal baru secara cepat. Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir logis, sistemik dan  analitis. Di perusahaan manapun anak berkerja anak akan mempelajari sistim yang berlaku  di perusahaan itu, menganalisis bagaimana sistim itu bekerja dan berinteraksi dengan yang lainnya.