androgini

Androgini

Obrolan tentang berbagai fenomena manusiawi, pasti menarik. Persoalan Pernikahan, itu fenomena manusiawi. Perceraian itu fenomena manusiawi. Persoalan gender juga manusiawi. Dalam tulisan ini akan disampaikan sedikit informasi tentang Androgini. Androgini, fenomena manusiawi yang mengandung banyak misteri.

Dibawah ini, keluhan seorang laki-laki androgini. Orang kadang hanya butuh didengar, sebagai outlet keresahan jiwa. Jika solusi tak diberi, jangan mencaci dan melukai hati. Mari kita berlapang hati. Androgini adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan pembagian peran yang sama dalam karakter maskulin dan feminin pada saat yang bersamaan (wikipedia). Seorang androgini, bisa laki-laki bisa perempuan. Apa itu laki-laki Androgini?. Seorang laki-laki androgini, artinya seorang laki-laki bisa tampil maskulin dan bisa juga tampil feminin. Dengan pendekatan identitas gender, seorang androgini adalah orang yang tidak dapat sepenuhnya cocok dengan peranan gender maskulin dan feminin yang tipikal dalam masyarakat. Androgini disebut juga ambigender. Banyak androgini yang menggambarkan dirinya secara mental “di antara” laki-laki dan perempuan, atau sama sekali tidak bergender. Secara identitas, para androgini mengaku tetap berkelamin semula. Artinya seorang laki-laki androgini tidak mau disebut waria atau transgender (ganti kelamin). Dia mengaku tetap laki-laki normal. Begitu juga perempuan Androgini mengaku perempuan normal.

Penyebutan androgini bagi seseorang adalah bentuk keraguan terhadap identitas dirinya. Yang satu kali dia bersifat laki-laki (maskulin) dan kali yang lain menjadi feminin (yang tentu lebih mendekati sifat perempuan). Ini yang secara psikis membuat keraguan terhadap identitas dirinya.

Mari kita dengar keluhan Murdif, seorang laki-laki androgini. “ Orang tak tahu bagaimana sulitnya hidup ini kujalani. Aku memilih diam karena sekalipun kuungkapkan apa yang menjadi esensi jiwaku, masyarakat tak percaya. Hidupku dipenuhi oleh keganjilan jiwa yang menyiksa batin” . Kata Murdif suatu hari kepada penulis. “ Jangankan orang lain, keluarga sendiri sering menyakitiku. Sering aku dipanggil degan sebutan yang menyakitkan, bencong, banci dan gay. Aku sering mendapat perlakuan kasar dan dicemoohkan, karena aku laki-laki tapi punya hasrat berbeda”, kata Murdif dengan mata berkaca-kaca. “Tapi ada pula yang mengatakan bahwa aku terlalu cantik dan terlalu ramah untuk menjadi seorang laki-laki”.

Banyak orang tidak tahu dan tidak mengerti bahwa ada identitas gender selain dari gender laki-laki dan gender perempuan, yaitu ambigender. Itulah kelompok androgini yang juga merupakan identitas gender manusia. Jadi yang disebut dengan Androgini adalah bila pembagian peran yang sama besarnya antara kepribadian maskulin dan feminin dalam diri seseorang. Seorang Androgini biasanya memiliki kecendrungan mental yang bertolak belakang dengan fisiknya. Kalau fisiknya laki-laki maka dia berkerpibadian perempuan.

Sesungguhnya sulit berbicara tentang Androgini. Dalam masyarakat Islam, Androgini dikatakan berbahaya. Islam menentang keras konsep androgini. Secara fakta, identitas androgini adalah ambivalen atau tidak jelas. Tapi dalam pandangan masyarakat Islam, Androgini adalah sebuah perilaku dan hukumnya haram. Seorang laki-laki harus beridentitas dan berperilaku layaknya laki-laki. Seorang perempuan harus beridentitas dan berperilaku layaknya perempuan.

Secara pemikiran, konsep androgini dekat dengan ideologi feminisme yang mengusung ide kesetaraan dan keadilan gender. Dalam pandangan feminisme buku-buku bacaan anak masih banyak yang menyesatkan. Sering digambarkan seorang ibu menjahit dan bapak membaca koran. Anak laki-laki berolah raga dan anak perempuan bermain masak-masakan. Anak laki laki bermain mobil mobilan, anak perempuan main boneka. Anak perempuan identik dengan warna pink dan anak laki-laki lebih cocok warna biru, Perempuan makhluk domestik dan laki-laki manusia publik dan lainnya. Demikian kontruksi sosial dalam menentukan peran gender.

Istilah androgini pernah dipopulerkan oleh aktivis gender sebagai sebuah metode pendidikan khusus. Konsep androgini digagas untuk masuk dalam pendidikan PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini). Dengan konsep androgini, anak diajarkan untuk tidak boleh terikat dengan konsep keperempuanan atau kelelakian. Para aktivis ini menganjurkan tidak mengajarkan anak lagu-lagu yang memposisikan peran perempuan secara tidak setara dengan laki-laki. Seperti lagu lihat kebunku. Dalam bait kedua, syairnya berbunyi : “bapak pegang tongkat, ibu pegang sapu. Bapak naik pangkat, ibu jadi guru”. Dalam konsep androgini, Perempuan pun juga bisa naik pangkat dan bapak pun juga harus pegang sapu. Banyak orang tidak tahu bahwa androgini sebuah fenomena manusiawi. Banyak orang yang tidak tahu bahwa ada identitas gender selain dari gender laki-laki dan gender perempuan. Banyak orang yang tidak tahu bahwa ada ambigender yaitu androgini. Gender androgini juga merupakan identitas gender manusia. Suka tidak suka ambigender ini ada. Namun jarang diselami, dicap saja sebagai ketidak normalan.

Salaam